Ditulis dan disesuaikan oleh Animasi Development Team of SMKN 1 Buer
Berdasarkan karya asli oleh Andrés Macouzet di The Rookies
Mengapa Portofolio Concept Art Itu Penting?
Dalam industri kreatif seperti animasi dan gim, portofolio concept art bukan hanya kumpulan gambar yang keren. Lebih dari itu, ia adalah cerminan dari cara berpikir kreatif, kemampuan memecahkan masalah visual, dan konsistensi gaya yang matang.
Inilah pelajaran utama yang dapat kita petik dari perjalanan Andrés Macouzet — seorang concept artist pemula asal Meksiko yang mengikuti program Online Concept Art di Syn Studio, Montreal. Ia memulai proyek portofolio besarnya dengan satu pertanyaan kreatif:
“Bagaimana jika dunia sci-fi bisa dipadukan dengan mitologi Yunani?”
Pertanyaan ini melahirkan sebuah dunia visual yang orisinal — penuh teknologi futuristik yang terinspirasi oleh kisah klasik seperti Perseus dan Medusa.

Perjalanan Belajar yang Penuh Tantangan
Meski telah memahami dasar-dasar menggambar dan desain, Andrés menyadari bahwa belajar langsung dari mentor profesional di Syn Studio membuka matanya terhadap banyak hal baru:
- Pentingnya eksplorasi ide secara mendalam.
- Menyusun narasi visual yang kuat.
- Belajar dari kritik dan revisi berulang.
- Pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam komunitas kreatif.
Ia menyebut bahwa proses ini tidak mudah, memakan waktu hampir satu tahun penuh. Namun hasilnya adalah portofolio yang kuat, tematik, dan siap masuk ke industri profesional, khususnya video game — bidang yang ia impikan sejak lama.


Menghidupkan Cerita: Sci-fi Bertemu Mitologi Yunani
Daripada memilih tema aman, Andrés memilih reinterpretasi kisah Perseus vs. Medusa dalam konteks sci-fi. Di dunia futuristik ini:
- Perse.ux menjadi pahlawan berteknologi tinggi dengan kendaraan hoverbike.
- Medus.ai adalah AI jahat yang menghuni Kuil Athena dengan kekuatan nanoteknologi.
- Gorgon.ai adalah makhluk bio-mekanis yang menjadi pasukan Medus.ai.
Desain-desain ini tak hanya kuat secara visual, tetapi juga menyimpan simbol dan makna mendalam, membentuk dunia yang terasa hidup dan masuk akal.



Perse.ux: Hoverbike Pahlawan Sang Penjelajah
Salah satu desain paling ikonik dari proyek ini adalah Perse.ux — hoverbike milik sang pahlawan. Awalnya, Andrés hanya “menempelkan” bentuk kuda bersayap layaknya Pegasus ke kendaraan.
Namun, mentornya memberikan masukan tajam:
“Jangan terlalu literal. Gali makna di balik simbol. Pegasus bukan sekadar kuda bersayap—ia adalah simbol kebebasan, kecepatan, dan keanggunan.”
Dari situ, Andrés merevisi desainnya menjadi lebih simbolis dan dinamis: sebuah kendaraan futuristik dengan siluet tajam dan elegan, membawa esensi Pegasus ke dunia sci-fi tanpa menjiplak bentuk aslinya.

Medus.ai: Antagonis AI yang Mengintimidasi dan Cerdas
Desain musuh utama, Medus.ai, menjadi tantangan besar lainnya. Awalnya, desainnya terlalu stereotipikal: robot perempuan jahat. Para mentor menantangnya:
- “Bagaimana cara menggambarkan AI jahat tanpa stereotip gender?”
- “Bagaimana menciptakan karakter yang menyeramkan tapi tetap membuat penasaran?”
Akhirnya, Medus.ai hadir sebagai AI kolektif yang menyerupai dewi keanggunan namun menakutkan: wajah ambigu, tubuh ramping dan tajam, serta aura digital yang menciptakan rasa takut dan daya tarik sekaligus.

Gorgon.ai: Makhluk Bio-Mekanis yang Loyal dan Brutal
Sebagai pasukan Medus.ai, makhluk Gorgon.ai dirancang untuk menyeimbangkan dunia ini. Terinspirasi oleh karya H.R. Giger (desainer makhluk Alien), Gorgon.ai merupakan:
- Prajurit besar dan kuat, tapi buta.
- Perpaduan antara mesin dan jaringan organik.
- Tidak punya kehendak sendiri, hidup hanya untuk perintah sang AI.
Desain ini mengajarkan pentingnya orthographic views, tekstur material, dan model sheet teknis yang dapat langsung digunakan oleh 3D artist.

Senjata dan Properti Futuristik yang Fungsional
Selain karakter dan kendaraan, Andrés juga merancang properti seperti:
- Gauntlet holografik: Dapat memunculkan perisai cahaya dalam sekejap. Desainnya mempertimbangkan fungsi dan estetika sci-fi.
- Simbol klasik: Seperti burung hantu Athena, huruf Pi (π), dan pola meander Yunani, semuanya dimodifikasi ke dalam desain futuristik.
Setiap elemen mengandung cerita, menciptakan dunia yang logis dan imajinatif secara bersamaan.




Pelajaran Berharga dari Proses Kreatif
Andrés mengaku bahwa proyek ini bukan soal hasil akhir, tapi soal proses belajar. Ia belajar:
- Mengatasi kebuntuan kreatif lewat iterasi berulang.
- Menyambut kritik sebagai bagian dari pertumbuhan.
- Menemukan gaya visual pribadi lewat eksplorasi berbagai pendekatan.
Ia juga menyadari pentingnya menjadi generalist di awal karier: paham sedikit tentang semua hal—karakter, kendaraan, environment, makhluk, dan properti.
Inspirasi untuk Siswa Animasi SMK
Bagi para siswa SMK, khususnya di jurusan Animasi, kisah ini menyimpan pesan kuat:
Ide adalah segalanya — Alat boleh sederhana, tapi jika idemu kuat dan risetmu matang, karya akan berbicara sendiri.
Portofolio bukan hanya hasil akhir, tapi representasi dari cara berpikirmu sebagai seorang kreator visual.
Terbuka terhadap kritik dan kolaborasi akan mempercepat perkembanganmu.
Konsistensi menggambar dan berpikir visual setiap hari akan mengasah insting kreatif dan gaya pribadi.
Mulailah dari Sekarang: Bangun Duniamu Sendiri
Tak perlu menunggu “siap”. Mulailah dari ide kecil:
- Mungkin kisah rakyat Sumbawa dengan sentuhan sci-fi?
- Mungkin reinterpretasi legenda lokal menjadi dunia visual masa depan?
Semua bisa jadi karya original jika kamu berani riset, menerima kritik, dan terus menggambar.
Mari bersama membangun portofolio yang tak hanya menunjukkan keahlian teknis, tapi juga visi dan identitas sebagai kreator masa depan.
📌 Sumber:
The Rookies – “Building a Concept Art Portfolio: Sci-fi Meets Greek Mythology” oleh Andrés Macouzet
🖋️ Disadur dan disesuaikan oleh Animasi Development Team of SMKN 1 Buer untuk keperluan edukasi.